Kali ini saya kembali mereview sebuah Distro yang indah nan elegan. Distro yang satu ini, bisa dibilang baru, karena baru rilis yang ke-3 kalinya. Distro yang saya maksud yaitu Mageia yang pada kesempatan ini saya mereview untuk versi ke-3 nya, Mageia 3.
Mageia dibuat sekitar akhir tahun 2010 sebagai pecahan/fork dari distro
Mandriva oleh beberapa mantan karyawan Mandriva S.A (perusahaan yang
membuat Mandriva Linux) berikut beberapa developer, pengguna dan
pendukung lain dari komunitas Mandriva seluruh dunia (http://www.mageia.web.id/).
Seperti biasa setelah mendapatkan file ISO-nya, saya pun membuatnya menjadi Live-USB dengan bantuan Program Unebootin. Setelah selesai saya pun mencobanya di NoteBook saya ini. Namun sebelum masuk ke Desktop ada beberapa pilihan yang harus dipilih terlebih dahulu untuk menyesuaikan dengan perangkat keras yang kita gunakan. Adapun tampilannya yang sempat saya buat dengan ScreenShoot pada saat mencobanya dapat dilihat pada gambar berikut.
Bagaimana menurut anda?
Tampilannya memang indah dan elegan. Desktop yang tersedia pada rilis Mageia 3 ini yaitu KDE dan GNOME dan yang saya coba ini menggunakan Desktop KDE. Lumayan berat, maklum saya menggunakan NoteBook yang tidak begitu bagus kalau digunakan dengan Desktop KDE. Tetapi, itu tidak jadi masalah toh saya masih bisa mencobanya dan membuat review-nya.
Program yang disertakan cukup banyak dan meliputi berbagai keperluan kita. Namun secara khusus Mageia memiliki beberapa fitur penting dibandingkan distribusi Linux yang lain (http://www.mageia.web.id/), yaitu:
- Mageia Control Center, aplikasi cross-desktop-environtment untuk mengkonfigurasi Mageia, dari sisi hardware maupun software
- Menggunakan package manager Urpmi dan RPMDrake sebagai front-end
- Distribusi Linux pertama yang secara resmi berpindah dari MySQL ke MariaDB
- Mengakomodasi beberapa desktop environment, dari KDE, GNOME, LXDE, MATE, Cinnamon, Enlightment, dan RazorQt.
- Mageia Control Center, aplikasi cross-desktop-environtment untuk mengkonfigurasi Mageia, dari sisi hardware maupun software
- Menggunakan package manager Urpmi dan RPMDrake sebagai front-end
- Distribusi Linux pertama yang secara resmi berpindah dari MySQL ke MariaDB
- Mengakomodasi beberapa desktop environment, dari KDE, GNOME, LXDE, MATE, Cinnamon, Enlightment, dan RazorQt.
Bagi yang ingin menikmati keindahan yang elegan dan menggunakan Linux, bisa mencoba linux yang satu ini, apalagi kalau didukung dengan perangkat keras yang memadai, dijamin akan memanjakan anda. Tunggu apalagi, ayo gunakan Linux!
Untuk info lebih lanjut mengenai Mageia ini anda dapat baca selengkapnya di
Salam Linux, Salam Mageia, Salam Magic
Salam Mageia 3
mas , os ini bisa dual boot gitu sama windows gak ?
BalasHapus